Untuk Kawan-Kawan Terbaikku

Untuk Kawan-Kawan Terbaikku

Kompas.com, dari Intelektual menjadi Smart

Sudah menjadi rahasia umum kalau kebanyakan pembaca Harian Umum Kompas terdiri dari kalangan menengah ke atas. Yaitu kalangan yang memiliki kadar pendapatan lebih dari cukup, serta memiliki tingkat intelektual di atas menengah ke bawah. Ya, minimal dari kalangan mahasiswa sampai pengusaha kaya yang suka membaca KOMPAS.

Tapi apa jadinya ketika Kompas membuka portal berita online ? apakah ia masih menggantungkan standarnya pada kaum yang memiliki tingkat inteletual yang tinggi ? Ternyata tidak.

Menurut Redaktur kompas.com Pepih Nugraha, kompas.com telah menyesuaikan standar isi beritanya dengan karakteristik pembaca di media online yang lebih heterogen. Dimana di media online, berita itu bisa diakses gratis dan siapa pun bisa membacanya. Baik itu ia si kaya, si miskin, si tua, si muda, si pintar, si cerdas dan sebagainya.

Menurut Pepih, Kompas cetak yang bergaya lebih resmi sedangkan kompas.com lebih informal.  Selain itu, Kompas cetak bahasanya juga cenderung menggambarkan satu kesan intelektual yang tinggi. Sedangkan di kompas.com cukup smart saja.

Di sisi lain, berita di kompas.com cenderung lebih lugas ketimbang  berita di cetak yang terkesan melipir, tidak langsung pada inti masalah. Hal lain yang membedakan diantara keduanya adalah di kompas.com itu lebih banyak muatan infotaimentnya, sedangkan di cetak itu tidak ada space untuk infotaiment yang membahas masalah pribadi artis.

Dan yang terakhir, berita yang ada di Kompas cetak adalah berita penting. Dimana hal itu menjelaskan bahwa Kompas itu adalah media serius. Sedangkan di kompas.com berita yang dimuat itu tidak hanya yang penting, tapi juga menarik, atau terkesan lebih seperti media populer. Maka jangan heran kalau kita bisa menemukan berita-berita yang nyeleneh tapi menarik di kompas.com, namun kita tidak bisa menemukannya di cetak.

9 Poin Tambahan untuk Jurnalis Online

Salah satu hal yang menjadi nilai jual dari berita di media online adalah kecepatan. Dimana berita di media online bisa disajikan sesaat setelah kejadian atau peristiwa berita itu berlangsung. Media online tak perlu menunggu esok pagi seperti Koran untuk menyajikan berita.

karena factor cepatnya itu, wartawan dituntut punya kemampuan lebih selain melakukan liputan dan menulis berita biasa. Berikut ini adalah keterampilan yang harus dimiliki wartawan media online:

1. Menulis dan mengedit naskah.
Seorang wartawan online harus menulis dan mengedit naskat beritanya dengan baik, agar tulisannya bisa langsung di posting oleh redaktur.

2. Manajemen Proyek
Jurnalis online juga tentunya harus bisa mengatur jadwal liputannya sendiri. Ia bisa mengkondisikan diri ke tempat yang sekiranya bisa menghasilkan satu berita.

3. Blogging
Jika menjadi wartawan online maka ia sudah tidak asing lagi dengan dunia internet. Oleh karena itu, ia juga harus mampu memanfaatkan media intertet itu, salah satu lewat blogging.

4. User Interfance Design/ Photo Shooting
layaknya wartawan cetak, wartawan online juga harus bisa menggambil foto berita sendiri.

5. Produksi Video
Selain pandai memfoto, wartawan online juga harus bisa mengambil gambar lewat alat rekam video.

6. Staff Organization/¬Administration
Layaknya seperti bekerja di media professional lainnya, wartawan online juga harus bisa membuat laporan liputannya. Sebagai bukti bahwa sang wartawan itu bekerja dan produktif.

7. Story Combining/Shortening
Mampu mengkombinasikan naskah berita dan meringkas naskah berita. Hal itu diperlukan, agar pembaca lebih enak dalam membaca.

8. Reporting and Writing Original Stories
Seorang jurnalis online juga perlu melakukan wawancara kelapangan, mencari fakta dan data. Jangan sampai wartawan online itu hanya berselancar dimedia internet, kemudaian melakukan plagiat terhadap karya orang lain.

9. Photo/image Editing
melengkapi point ke4, wartawan online juga harus bisa mengedit gambar guna melengkapi hasil liputan tulisnya. Image editing itu perlu ketika foto yang di ambil itu kurang cerah, terlalu gelap, atau kurang jelas.

Teknik Menulis Berita di Media Online

Jika ditanyakan, apakah ada perbedaan teknik menulis berita di media online dan di media cetak ? jawabannya tentu ada. Meski keduanya masih biasa dan harus menggunakan unsur 5W1H dilengkapi dengan pola piramida terbalik, jika ditelisik ada beberapa hal yang membedakan teknik menulis berita di media online dan media cetak, diantaranya:

1.    Judul berita
Dalam berita online, diusahakan judul itu bersifat ringkas dan jelas (to the point). Dalam judul minimal mengandung unsur S-P-O-K. Diusahakan lewat judul yang ringkas dan jelas itu, dapat menarik perhatian pembaca sekaligus bisa menggambarkan isi beritanya. Karena kebanyakan dalam media online itu yang dipajang adalah deretan judul berita tanpa lead. Jadi fungsi lead itu sangat besar sebagai daya tarik dalam berita online. 

2.    Alinea yang Pendek-Pendek
Kebanyakan dalam berita online, wartawan hanya menulis sekitar 2-4 baris di setiap paragrafnya. Hal itu digunakan agar pembaca tidak jenuh pada saat membaca.

Tapi sebenarnya, 2-4 baris dalam berita online itu sama dengan 4-10 baris di media cetak. Yang membedakannya adalah lebar kolomnya. Di media online, kolom itu terlihat lebih lebar ketimbang kolom di media cetak. Jadi tak heran jika di media cetak dalam satu paragraf itu bisa terdiri dari berbaris-baris tidak seperti di media online.  

3.    Memiliki Link Terikat
Jika diperhatikan, berita yang ada di online itu lebih singkat dan tidak semendalam berita yang ada dimedia cetak. Dan untuk mensiasati ketidak-dalamannya berita itu, maka dibentuklah link yang mengikat antara satu berita dengan berita lainnya. Dengan adanya link itu pembaca bisa mengikuti dan membaca berita sebelumnya yang terkait dengan berita yang ada. Dan hal itu sudah cukup melengkapi pemberitaan yang singkat-singkat itu.

Oleh karena itu, dalam penulisan berita online kita juga harus bisa memilah dan menempatkan link berita pada kata tertentu, agar terjadi satu keterkaitan antara satu berita yang serupa.

Selain mengaitkan antar berita, link juga bisa mengikatkan antara satu berita dengan gambar atau video yang berhubungan dengan berita tersebut.

4.    Dilarang Copy Paste
Yang jelas diharamkan dalam penulisan berita di online adalah melakukan copy-paste berita online orang lain secara keseluran tanpa mencantumkan sumber link dan mengaku-ngaku berita itu milik kita.

Tujuh Pedoman bagi Jurnalis Baru

1.    Jurnalis itu Harus Independen.
Pada dasarnya seorang jurnalis haruslah memiliki satu ideology yang membela terhadap kepentingan umum (masyarakat). Jika seorang jurnalis mampu bersikap independen, ia tidak perlu mempermasalahkan di media mana ia berada dan seperti apa model medianya. Jika seorang jurnalis bernaung dalam satu media yang lebih mengedepankan unsur bisnis ketimbang kegiatan jurnalistiknya, ia  akan tetap mencari berita terbaik dan tidak akan menyembunyikan kebenaran. Ia akan selalu mengedepankan komunikasi yang jujur.

2.    Orang Membayar untuk Karya Jurnalistik Terbaik
Mungkin kebanyakan orang lebih mengenal kalau karya yang tertuang dalam media online itu bersifat gratis. Dan hal itu memang benar adanya. Tapi sebenarnya tidaklah semua berita di media online itu bersifat gratis, tapi ada juga yang bersifat prabayar.

Berita apakah yang mesti dibayar ? berita yang dibayar adalah berita yang memiliki kualitas lebih baik ketimbang berita yang disajikan secara gratis. Dimana beritanya ditulis oleh wartawan terbaik dengan tingkat kedalaman kasus yang lebih lengkap dari berita gratis.

Berita yang dibayar adalah berita yang terkemas lengkap seperti apa yang ada dalam media cetak. Terkonsep dengan tataletak yang menarik. Dan berita yang dimuat adalah berita terbaik yang disajikan secara lebih lengkap dan akurat. Semua itu terangkup dalam satu file khusus yang disebut dengan e-Paper (Koran Elektronik).

Lalu siapakah yang menggarap e-Paper itu ? yang menggarap itu semua adalah wartawan-wartawan terbaik. Wartawan yang dipercaya oleh media karena ia memiliki kemampuan dan kualitas yang lebih baik. Dan masyarakat tidak akan rugi untuk membayar hasil karya jurnalis terbaik itu.

3. Jangan Menulis Berita Bohong
Tulislah berita itu berdasarkan fakta dan jangan sekali-kali menyelipkan keterangan bohong dalam berita kita. Karena apabila seorang wartawan pernah memasukan keterangan palsu atau membuat berita bohong maka akan banyak yang orang yang tidak percaya dengan keabsahan berita yang telah dibuatnya. Ia akan dicap negatif oleh redakturnya, medianya dan media lain, termasuk oleh narasumber. Dan jika itu terjadi, masyarakat pun tak mau membaca yang telah dibuat oleh dirinya.

4.  Jadilah Jurnalis yang Baik, Unik, dan Bernilai
Salah satu modal yang perlu dimiliki oleh jurnalis baru adalah bersikap baik, unik dan bernilai jual dalam karyanya. Seorang jurnalis harus bersikap baik dan selalu menjaga kode etik. Dimana ia dapat menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan teman, media, narasumber dan masyarakat. Selain itu, ia juga mampu berpegangan pada kode etik, dengan tidak menerima amplop, memeras narasumber, dsb.

Selain itu, jurnalis baru juga perlu keunikan dan bernilai. Keunikan itu terlihat dari gaya penulisannya yang khas, tidak terpaku pada gaya penulisan yang kaku. Ia bisa menghidupkan tulisannya dengan gaya penulisan yang menarik, pemilihan idiom yang tepas, serta menguasai berbagai pola penulisan, mulai dari straigth news, feature, indepth sampai sastrawi. Dan ketika ia mampu menguasainya maka ia akan mendapat nilai lebih ketimbang yang lainnya.

5.  Aktif Menulis di Blog Pribadi dari Sekarang
Mengingat ruang menulis bagi wartawan di media massa itu terbatas. Maka seorang wartawan perlu menggunakan media lain untuk menampung segala mahakarya tulisnya. Dan media lain itu adalah blog.
Dengan menggunakan media blogging, jurnalis bisa menumpahkan berbagai buah pikirannya dengan bebas. Tidak ada batasan baginya untuk menulis sepanjang apa dan seperti apa. Lewat medianya sendiri, sang jurnalis bisa menunjukkan segala keinginan dan keunikan yang ada pada dirinya.

6. Berinteraksilah dengan Siapa Saja Lewat Media Maya
Ketika kita sudah punya dan aktif nge-blog. Kita tidak boleh segan dan ragu untuk berinteraksi dengan pengguna blog lainnya. Berilah komentar terhadap apa yang perlu dikomentari, dan jangan sungkan untuk memberi masukan kepada orang lain jika sekiranya ada kekurangan.
Dengan cara seperti itu, kita akan lebih banyak mengenal orang lain dan orang lain pun akan lebih mengenal kita.

7. Perbanyaklah Membaca Bacaan yang Bermutu.

Tidak jarang wartawan baru lebih senang membaca beritanya sendiri dan cenderung kurang senang membaca berita orang lain. Ia terlalu bangga dengan buah karyanya hingga akhirnya malas belajar dan membaca berita buatan orang lain.

Selain itu, wartawan baru juga cenderung lebih senang membaca buku yang manarik dan asik. Tapi bacaan itu belum tentu bermutu dan menunjang untuk membuka wawasan dan pengetahuan dalam kegiatan jurnalistik dan umum.

Dan sebagai wartawan baru, sebaiknya kita lebih selektif dalam mencari bahan bacaan. Biasakan membaca literasi yang dapat menunjang dan memperdalam pemahaman kita tentang jurnalistik, menulis, dan ilmu lain yang terkait.

Pernah dalam satu seminar, seorang pemateri yang juga seorang penulis lepas menyebutkan ada tiga bahan bacaan yang dapat menunjang kita dalam kegiatan tulis menulis, yaitu: Sejarah, Filsafat, dan Sastra. Dan menurut saya hal itu ada benarnya. Coba saja kalian renungkan !

Cara Membuat Judul Berita Online

Menurut Asep Syamsul M. Romli, cara membuat judul berita online itu cukup sederhana. Judul berita itu harus ringkas, menggambarkan isi, tapi berupa kalimat lengkap. Minimal terdiri dari subjek, predikat dan objek. Selain itu, ia menambahkan kalau judul berita di online tidak boleh menggunakan kalimat Tanya.

Namun menurut salah satu redaktur online Kompas.com Pepih Nugraha, judul adalah etalase berita. Dimana lewat etalase itu lah pembaca akan melirik, kemudian memilik untuk membacanya atau tidak.

Menurut Pepih, di kompas.com, judul itu dikenal dengan istilah pertempuran tiga detik. Maksudnya, bahwa persaingan di media online itu begitu ketat. Saking ketatnya, pembaca hanya butuh waktu tiga detik untuk menilai berita itu menarik atau tidak. Dan jika pembaca merasa judulnya tidak menarik, maka ia akan pindah ke media lain.

Oleh karena itu, kompas.com merubah criteria dalam pembuatan judul disetiap beritanya, disesuaikan dengan karakteristik pembaca media online. Judul di kompas.com itu terlihat lebih informal, tidak kaku, dan tidak baku. Berbeda dengan judul berita di Kompas Cetak yang cenderung lebih kaku, dan resmi.

Menurut  Pepih ada beberapa unsur yang bisa dijadikan jurus jitu untuk memengkan pertempuran tiga detik itu. Jurus itu terdiri dari:
1.    ada unsur rahasianya: contoh: Apa Isi Flashdisk Nazaruddin ?; Doa Anas untuk Nazarudin
2.    dramatis, contoh: Puluhan Mayat Imigran Dibuang ke Laut ; Dulu Kurir, Kini Buka 100.000 Toko
3.    lugas, contoh: Partai Demokrat Berbohong ; Oezil Pukul Villa karena Hina Agamanya
4.    unik, contoh: Tikus Cerdik Oleskan Racun di Jambulnya; Seekor Domba Terjual Rp 1,3  Miliar
5.    menonjolkan konteks, contoh: Partai Demokrat; Briptu Norman
6.    deskriptif, contoh: Colok Mata Vilanova, Mourinho Terancam Dipecat ; Ruhut: Ayo Nazar,  "Bernyanyilah" di  Pengadilan
7.    sedikit lebay atau bombastis, contoh: Wuih... Maybach Lecet, Perbaikannya Seharga Satu Jazz ; Wow, di Bali Ada Festival Ciuman Muda-mudi.

6 Alasan Asik Nge-Blog

Seperti sebuah kecanduan, masyarakat Indonesia begitu gemar bermain dan berkicau di media social seperti Facebook dan Twitter. Dengan senangnya kita bercerita hal remeh-temeh kepada siapa saja, dimana belum tentu orang lain pun ingin tahu tentang cerita sepele kita.

Tapi apapun alasannya hingga kita itu senang sekali main FB dan Twitter, itu merupakan satu pilihan dan kenikmatan. Karena pada masa lalu, ketika Indonesia dijajah sampai dengan presiden Indonesia ke-2 dikudeta oleh mahasiswa, FB dan Twitter itu belum ada. Jadi orang pada masa lalu tidak segaul jaman sekarang.hehehe

Ketika berbicara masalah gaul, sebenarnya kita juga bisa menjadi gaul dengan cara nge-blog. Tidak hanya lewat FB dan Twitter aja kita bisa jadi gaul. Bahkan lewat nge-blog kita bisa mendapat lebih banyak keuntungan. Mau tahu apa aja keuntungan ketika aktif nge-blog ? ini dia alasan asik buat nge-blog:

1.    Lahan Curhat
Lewat blog, kita bisa menuliskan curahan hati kita dengan bebas dan lepas. Syukur-syukur lewat curhat kita di blog bisa mempengaruhi dan menginspirasi orang lain. Dengan cara seperti itu, kita secara tidak langsung bisa disebut sebagai entrepreneur dan motivator.  Dan kalaupun tidak bisa memotivasi orang secara langsung, setidaknya lewat curhat di blog, perasaan kita bisa menjadi lebih lega dan tenang.

2.    Jadi Penulis Buku Terkenal
Siapa sih yang gak tahu dengan artis, comic (stand up comedy), sekaligus penulis best seller Raditia Dika ? mungkin kebanyakan orang sudah hapal dan kenal dengan nama itu, apalagi buat kaula muda. Tapi siapa yang tahu kalau buku yang telah ia tulis dan laku keras dipasaran itu pada awalnya tertuang dalam blog pribadinya ? mungkin pada udah tahu juga ya ?

Nah jika Raditia aja bisa, kenapa kita tidak ? kita juga bisa menjadi penulis terkenal dengan bermula dari menulis di blog pribadi. Nah jika tulisan kita sudah banyak, dan tulisan kita merasa menarik, unik, dan asik, kenapa tidak kita tawarkan kepada penerbit untuk dijadikan buku ?

3.    Jadi Penulis Lepas
Selain bisa jadi penulis buku, berkat nge-blog kita juga bisa jadi penulis lepas. Yaitu penulis yang dimana setiap tulisannya bisa dibayar atau dibeli oleh media tertentu. Asalkan tulisan kita menarik dan sesuai dengan media yang dimaksud.

Misal, jika kita senang liburan atau traveler, terus sambil liburan kita juga nulis dan mempostingnya di blog pribadi. Nah jika sekiranya hasil tulisannya bagus dan menarik, kita bisa tawarkan tulisan di blog pribadi kita kepada media yang memiliki rubric traveler, atau media wisata. Dengan cara seperti itu, tidak sedikit penulisan yang mendapatkan ongkos gratis dari tulisannya itu. contohnya saja Gol A Gong, ia mampu keliling Asia berkat menjual buah tulisannya.

4.    Ladang Bisnis
Tidak sedikit berkat nge-blog orang-orang yang memiliki jiwa bisnis mendapat penghasilan lebih lewat bisnis di media online. Dan tidak jarang, pembisnis virtual itu memulai menjajakan barang dan jasanya lewat media blog, sebelum ia membuat hosting pribada dalam bentuk web.

Dengan menggunakan blog, kita bisa membuat lapak jualan. Kita bisa dengan bebas menjual apa saja selama tidak melanggar hukum dan moral. Contohnya, kita bisa jualan baju, sepatu, barang elektronik, makanan, dsb.

5.    Menghimpun Pertemanan dan Pengetahuan
Sebenarnya lewat blogging kita juga bisa mendapat banyak teman. Tidak hanya lewat FB dan Twitter saja. Selain itu, lewat main blog kita juga bisa berbagi ilmu pengetahuan. Sharing pengalaman atau member masukan dengan blogger lainnya. Atau mungkin kita yang diberi masukan oleh blogger lain. Dan tidak jarang berkat hal itu, jejaring pertemanan kita semakin luas dan pengetahuan kita pun semakin banyak.

6.    Mencatat Sejarah Hidup Kita
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Gajah mati meninggalkan gading, Macan mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama”. Ya, ketika kita (manusia) mati yang tersisa dan tertinggal dipermukaan bumi hanyalah nama yang tertulis dalam nisan kuburan. Atau paling variasinya tercatat dalam Buku Yasiin-an.

Tapi jika kita rajin menulis, dan meninggalkan karya lewat menulis, setidaknya kita bisa dikenang lewat karya tulis kita. Dan begitu pun kalau kita aktif menulis di blog, maka catatan di blog kita itu akan menjadi saksi sejarah hidup kita. Dimana setiap orang masih bisa membaca buah pemikiran kita kapan saja dimana saja. Atau ketika catatan kita mengandung unsur manfaat atau syiar agama yang menyeru kepada hal kebaikan, mungkin catatan itu akan menjadi ladang amal kita setelah mati.

“Menulislah, atau Kau akan menghilang dalam pusaran sejarah”. 

Anatomi Tubuh Berita

Setelah membaca berbagai literasi tentang struktur dalam penulisan berita, maka didapatlah empat bagian pokok dalam penulisan berita, yaitu Head (Judul Berita), Lead (Teras Berita), Body (Tubuh Berita), dan Leg (Kaki Berita).

Judul berita merupakan satu komponen penting dalam penulisan berita. Judul adalah hal pertama yang dibaca oleh pembaca ketika hendak membaca satu berita. Ketika judulnya tidak menarik dan menggigit, maka isi beritanya pun kemungkinan tidak akan dibaca. Tapi ketika judulnya sudah menggoda, maka pembaca pun akan penasaran untuk melihat isi di dalam beritanya.

Meski judul berita itu ada di posisi paling atas dalam penulisan berita, pada praktiknya kita tidak mesti membuat judul dulu baru kemudian membuat isi. Kita bisa saja membuat judul itu di akhir, ketika isi beritanya telah rampung disusun. Dan judul itu bisa saja kita ambil dari segelintir kata atau kutipan yang ada dalam isi berita kita. Jadi jangan dibiasakan untuk berpusing-pusing dahulu untuk memikirkan judul.

Setelah dari head, kita akan masuk ke dalam teras berita (Lead). Pada lead biasanya ditumpahkan segala informasi terpenting. Tidak jarang dalam lead itu dicantum semua unsur 5W1H. Fungsi dari adanya lead adalah sebagai penarik pembaca untuk membaca berita hingga tuntas. Dan kaluapun pembaca tidak ada waktu untuk membaca hingga akhir, sang pembaca sudah mengetahui intisari dari berita itu.

Sedangkan pada tubuh berita, lazimnya dituliskan penjelasan, kronologi, perincian dari lead. Body menjadi pelengkap dari lead sekaligus penghubung dengan kaki berita. Informasi dalam body bisa dibilang penting dan perlu dibaca jika kita ingin mendapat kejelasan lebih utuh dalam satu berita.

Sementara di posisi paling bawah dalam piramida terbalik biasa disebut kaki berita.  Kaki berita adalah bagian berita yang menjelaskan hal-hal ringan yang menunjang isi berita. Seperti asal-usul narasumber, sekilas berita yang terkait. 

Sergio Alami Penurunan Performa

Soreang, BK - Pasca kemenangan 3-1 atas Persela Lamongan di Stadion si Jalak Harupat, Minggu (12/05) sore, Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurjaman menilai terjadi penurunan performa pada diri Sergio van Dijk.

"Dalam tiga pertandingan ini kita akui ada fluktuasi. Sekarang Sergio kelihatan sudah agak menurun," ujar Djadjang.

Menurut pelatih yang akrab disapa Djanur itu, alasan kenapa Sergio bisa puasa mencetak gol adalah karena lawan sudah bisa membaca gaya permainannya. “"Dia selalu dimarking pemain lawan," kata Djanur.

Di sisi lain, Djanur juga memuji penampilan Kenji yang mampu membuat satu assist dan satu gol. Menurutnya, pemain asal Jepang itu memang layak dijadikan sebagai pemain terbaik pada pertandingan tersebut.

"Saya setuju dengan penilaian itu karena dia bisa mencetak satu gol dan satu assist," tegasnya. (Mahdi/BK)

Teknik Dasar Penulisan Berita

Pada dasarnya berita adalah satu teknik penulisan laporan tentang satu peristiwa, kejadian, atau opini  dari seseorang atau beberapa. Dimana dalam penulisannya dinakan satu rumus baku, yaitu terdapat unsure 5W1H.

5W1H itu terdiri dari, who (siapa), what (apa), where (dimana), when (kapan), why (kenapa) dan how (bagaimana).  Dan jika dianalogikan secara sederhana, berita itu merupakan satu pelaporan tentang “siapa” melakukan “apa”, “dimana”, “kapan”, “kenapa”, dan “bagaimana”. Jika semua unsur tersebut bisa dituangkan, maka sudah jadilah satu berita.

Selain berpegang pada rumus 5W1H, dalam penulisan berita juga dikenal dengan istilah piramida terbalik. Piramida terbalik adalah struktur penulisan berita paling dasar yang biasa digunakan wartawan dalam menyajikan berita, khususnya berita straight news.

Maksud dari piramida terbalik di sini adalah satu struktur penulisan yang mengerucut dari atas kebawah. Satu pola penulisan berita yang menyajikan informasi terpenting di paragrap awal (Lead). Setelah itu disusul penjelasan atau perincian di paragraph selanjutnya (Body). Habis itu diikuti oleh informasi-infomasi pelengkap (Leg) di paragrap terakhir.

Asep Samuh: Ada Tiga Kiat Sukses Bagi Mahasiswa

Bandung, BK - Guru Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Prof. Dr. Asep S. Muhtadi, mengatakan ada tiga kiat bagi mahasiswa untuk menjadi sukses.

"Yang pertama mahasiswa harus menguasai bidang keilmuan seseuai dengan jurusannya." ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Selasa (16/04).

Ia mencontohkan, jika seorang mahasiswa jurnalistik harus menguasai Ilmu Jurnalistik dengan baik dan tidak menjadi perhitungan ketia ia (mahasiswa Jurnalistik.red) tidak mengerti tafsir hadist.

Kiat sukses yang kedua menurut pria yang akrab disapa "Samuh" ini adalah akrab dengan teknologi terkini yang terkait dengan profesi yang akan digeluti.

Kiat yang terakhir adalah menguasai salah satu bahasa asing. "Mahasiswa minimal harus bisa menguasai Bahasa Inggris untuk dijadikan bekal kerja nanti," pungkasnya.(Mahdi/BK)