Tapi apa jadinya ketika Kompas membuka portal berita online ? apakah ia masih menggantungkan standarnya pada kaum yang memiliki tingkat inteletual yang tinggi ? Ternyata tidak.
Menurut Redaktur kompas.com Pepih Nugraha, kompas.com telah menyesuaikan standar isi beritanya dengan karakteristik pembaca di media online yang lebih heterogen. Dimana di media online, berita itu bisa diakses gratis dan siapa pun bisa membacanya. Baik itu ia si kaya, si miskin, si tua, si muda, si pintar, si cerdas dan sebagainya.
Menurut Pepih, Kompas cetak yang bergaya lebih resmi sedangkan kompas.com lebih informal. Selain itu, Kompas cetak bahasanya juga cenderung menggambarkan satu kesan intelektual yang tinggi. Sedangkan di kompas.com cukup smart saja.
Di sisi lain, berita di kompas.com cenderung lebih lugas ketimbang berita di cetak yang terkesan melipir, tidak langsung pada inti masalah. Hal lain yang membedakan diantara keduanya adalah di kompas.com itu lebih banyak muatan infotaimentnya, sedangkan di cetak itu tidak ada space untuk infotaiment yang membahas masalah pribadi artis.
Dan yang terakhir, berita yang ada di Kompas cetak adalah berita penting. Dimana hal itu menjelaskan bahwa Kompas itu adalah media serius. Sedangkan di kompas.com berita yang dimuat itu tidak hanya yang penting, tapi juga menarik, atau terkesan lebih seperti media populer. Maka jangan heran kalau kita bisa menemukan berita-berita yang nyeleneh tapi menarik di kompas.com, namun kita tidak bisa menemukannya di cetak.
tolong pasang posko untuk pencoblosan presiden dan wakil presiden di tiap2 kampus di seluruh indonesia.karena tidak semua mahasiswa pulang kampung pada saat pencoblosan nanti. atau bagaimana solusi pemerinta bersama kpu agar semua rakyat indonesia bisa memilih.by.kalbirun
saya dan semua rakyat indonesia, jikalau tidak mencoblos nanti pada saat pemilihan capres dan wacapres. kami rakyat indonesia merasa rugi karena kami mempunyai hak untuk memilih siapa yang layak menjadi pemimpin indonesia untuk mensejahterakan rakyat. tolong dengar suara kami, kami adalah bagian dari indonesia. darah kami merah, tulang kami putih, seperti bendera tercinta indonesia, merah putih
siapun yang memjadi presiden, kami berharap berantas korupsi, naikkan pajak untuk warga asing yang mengelolah Sumber daya alam indonesia, batasi warga asing yang mengelolah Sumber daya alam, buka lapangan kerja buat rakyat indonesia, lindungi TKI.buatlah undang2 yang tidak membatasi KPK agar KPK lebih berani mengambil sikap untuk memberantas korupsi. rakyat indonesia sangat mendukung KPK dalam memberantas korupsi
Posting Komentar