Untuk Kawan-Kawan Terbaikku

Untuk Kawan-Kawan Terbaikku

Tujuh Pedoman bagi Jurnalis Baru

1.    Jurnalis itu Harus Independen.
Pada dasarnya seorang jurnalis haruslah memiliki satu ideology yang membela terhadap kepentingan umum (masyarakat). Jika seorang jurnalis mampu bersikap independen, ia tidak perlu mempermasalahkan di media mana ia berada dan seperti apa model medianya. Jika seorang jurnalis bernaung dalam satu media yang lebih mengedepankan unsur bisnis ketimbang kegiatan jurnalistiknya, ia  akan tetap mencari berita terbaik dan tidak akan menyembunyikan kebenaran. Ia akan selalu mengedepankan komunikasi yang jujur.

2.    Orang Membayar untuk Karya Jurnalistik Terbaik
Mungkin kebanyakan orang lebih mengenal kalau karya yang tertuang dalam media online itu bersifat gratis. Dan hal itu memang benar adanya. Tapi sebenarnya tidaklah semua berita di media online itu bersifat gratis, tapi ada juga yang bersifat prabayar.

Berita apakah yang mesti dibayar ? berita yang dibayar adalah berita yang memiliki kualitas lebih baik ketimbang berita yang disajikan secara gratis. Dimana beritanya ditulis oleh wartawan terbaik dengan tingkat kedalaman kasus yang lebih lengkap dari berita gratis.

Berita yang dibayar adalah berita yang terkemas lengkap seperti apa yang ada dalam media cetak. Terkonsep dengan tataletak yang menarik. Dan berita yang dimuat adalah berita terbaik yang disajikan secara lebih lengkap dan akurat. Semua itu terangkup dalam satu file khusus yang disebut dengan e-Paper (Koran Elektronik).

Lalu siapakah yang menggarap e-Paper itu ? yang menggarap itu semua adalah wartawan-wartawan terbaik. Wartawan yang dipercaya oleh media karena ia memiliki kemampuan dan kualitas yang lebih baik. Dan masyarakat tidak akan rugi untuk membayar hasil karya jurnalis terbaik itu.

3. Jangan Menulis Berita Bohong
Tulislah berita itu berdasarkan fakta dan jangan sekali-kali menyelipkan keterangan bohong dalam berita kita. Karena apabila seorang wartawan pernah memasukan keterangan palsu atau membuat berita bohong maka akan banyak yang orang yang tidak percaya dengan keabsahan berita yang telah dibuatnya. Ia akan dicap negatif oleh redakturnya, medianya dan media lain, termasuk oleh narasumber. Dan jika itu terjadi, masyarakat pun tak mau membaca yang telah dibuat oleh dirinya.

4.  Jadilah Jurnalis yang Baik, Unik, dan Bernilai
Salah satu modal yang perlu dimiliki oleh jurnalis baru adalah bersikap baik, unik dan bernilai jual dalam karyanya. Seorang jurnalis harus bersikap baik dan selalu menjaga kode etik. Dimana ia dapat menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan teman, media, narasumber dan masyarakat. Selain itu, ia juga mampu berpegangan pada kode etik, dengan tidak menerima amplop, memeras narasumber, dsb.

Selain itu, jurnalis baru juga perlu keunikan dan bernilai. Keunikan itu terlihat dari gaya penulisannya yang khas, tidak terpaku pada gaya penulisan yang kaku. Ia bisa menghidupkan tulisannya dengan gaya penulisan yang menarik, pemilihan idiom yang tepas, serta menguasai berbagai pola penulisan, mulai dari straigth news, feature, indepth sampai sastrawi. Dan ketika ia mampu menguasainya maka ia akan mendapat nilai lebih ketimbang yang lainnya.

5.  Aktif Menulis di Blog Pribadi dari Sekarang
Mengingat ruang menulis bagi wartawan di media massa itu terbatas. Maka seorang wartawan perlu menggunakan media lain untuk menampung segala mahakarya tulisnya. Dan media lain itu adalah blog.
Dengan menggunakan media blogging, jurnalis bisa menumpahkan berbagai buah pikirannya dengan bebas. Tidak ada batasan baginya untuk menulis sepanjang apa dan seperti apa. Lewat medianya sendiri, sang jurnalis bisa menunjukkan segala keinginan dan keunikan yang ada pada dirinya.

6. Berinteraksilah dengan Siapa Saja Lewat Media Maya
Ketika kita sudah punya dan aktif nge-blog. Kita tidak boleh segan dan ragu untuk berinteraksi dengan pengguna blog lainnya. Berilah komentar terhadap apa yang perlu dikomentari, dan jangan sungkan untuk memberi masukan kepada orang lain jika sekiranya ada kekurangan.
Dengan cara seperti itu, kita akan lebih banyak mengenal orang lain dan orang lain pun akan lebih mengenal kita.

7. Perbanyaklah Membaca Bacaan yang Bermutu.

Tidak jarang wartawan baru lebih senang membaca beritanya sendiri dan cenderung kurang senang membaca berita orang lain. Ia terlalu bangga dengan buah karyanya hingga akhirnya malas belajar dan membaca berita buatan orang lain.

Selain itu, wartawan baru juga cenderung lebih senang membaca buku yang manarik dan asik. Tapi bacaan itu belum tentu bermutu dan menunjang untuk membuka wawasan dan pengetahuan dalam kegiatan jurnalistik dan umum.

Dan sebagai wartawan baru, sebaiknya kita lebih selektif dalam mencari bahan bacaan. Biasakan membaca literasi yang dapat menunjang dan memperdalam pemahaman kita tentang jurnalistik, menulis, dan ilmu lain yang terkait.

Pernah dalam satu seminar, seorang pemateri yang juga seorang penulis lepas menyebutkan ada tiga bahan bacaan yang dapat menunjang kita dalam kegiatan tulis menulis, yaitu: Sejarah, Filsafat, dan Sastra. Dan menurut saya hal itu ada benarnya. Coba saja kalian renungkan !

Related Post



Anonim mengatakan...

Cheat Sakong
WSAKONG
IDNSAKONG
Foto Bugil Jepang
Foto Bugil Barat
Foto Bugil Korea

Posting Komentar